Ansietas

Etiologi

Ansietas dapat diekspresikan secara langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping yang dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas tersebut (Stuart & Sundeen, 2014).

  1. Faktor Predisposisi
    1. Pandangan psikoanalitik
    2. Ansietas timbul dari konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian Id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls 9 primitif seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan, dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya

    3. Pandangan interpersonal
    4. Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal.

    5. Gangguan ansietas biasanya terjadi dalam keluarga.
    6. Pandangan perilaku
    7. Ansietas timbul karena mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

    8. Kajian biologis
    9. Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam gama-aminobutirat (GABA) yang berperan dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan ansietas. GABA adalah neurotransmitter inhibisi yang bekerja untuk menghambat sinyal otak. Aktivasi GABA dikaitkan dengan pengurangan perasaan seperti cemas dan stress.

      Secara alami, otak melepaskan GABA di penghujung hari untuk merangsang rasa kantuk agar tubuh dapat beristirahat. GABA terkandung juga dalam beberapa makanan fermentasi seperti kimchi dan tempe. Efek saming yang dihasilkan dari GABA yaitu sakit perut, sakit kepala, kantuk dan lemah otot.

  2. Faktor Presipitasi
  3. Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. Stresor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori:

    1. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
    2. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu

    Menurut (Musyasaroh, 2020) ada beberapa faktor yang menunjukkan ansietas, diantaranya sebagai berikut :

    1. Lingkungan
    2. Lingkungan mempengaruhi cara seseorang untuk berfikir tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan sehingga seseorang merasa tidak aman di lingkungan tersebut.

    3. Emosi
    4. Kecemasan bisa dirasakan jika seseorang tidak busa menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri, terutama jika memeiliki rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang lama.

    5. Fisik
    6. Kondisi kesehatan menyebabkan perubahan-perubahan perasaan dan timbulnya kecemasan.

    7. Pengetahuan
    8. Pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai situasi yang sedang dirasakan, apakah situasi tersebut mengancam atau tidak, serta adanya pengetahuan mengenai kemampuan diri untuk mengendalikannya (Ifdil and Anissa, 2016).